Selasa, 03 September 2013

Filled Under:

Belajar dari Balita

Share
Belajar dari BalitaJUDUL ini memang menggelitik dan kita bertanya-tanya tentang pentingnya belajar dari Balita. Tetapi tanpa sadar, sebenarnya kita bisa banyak mendapat inspirasi dari mereka bagaimana sesungguhnya menapaki kehidupan untuk menggapai sukses.
Perhatikanlah! balita atau kanak-kanak itu tidak memiliki rasa takut, mereka selalu ingin tahu tentang sesuatu di sekitar mereka. Meski mereka kerap mengalami hambatan dan rintangan dari keterbasan ruang geraknya.
Balita selalu ‘gigih’ untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tangisan akan mereka maksimalkan ketika keinginan belum tercapai. Artinya, di posisi itu kita bisa belajar cara seperti yang dilakukan balita. Kita juga bisa melihat bagaimana proses ia tengkurap dari keadaan tidur terlentang yang membosankan bagi mereka. Balita akan berusaha masuk kepada tahapan-tahapan pertumbuhan berikutnya dengan susah dan kadang harus menerima kenyataan terjatuh atau terjerembab. Mereka menangis, dan tak bosan berbuat seperti semula untuk suatu keinginannya itu.
Kondisi sebaliknya, justru terjadi pada kita, orang-orang tua. Kita terlalu khawatir pada perkembangan balita di sekitar kita. Balita di sekitar kita itu, bukan penakut dan tidak pernah takut. Tetapi, para orang tua tanpa sadar sering mengajarkan anak-anaknya menjadi penakut. Orang tua tanpa sadar sering membuat mereka menjadi seorang pengecut, pada Balita adalah manusia super yang selalu ingin dan ingin mencari tahu tentang dunia sekelilingnya.
Lihat bagaimana balita kita saat memaksa ingin masuk ke air untuk berenang atau bagaimana mereka sangat penasaran dengan api pada lilin yang menyala. Mereka selalu ingin menggapai api pada lilin itu, dan menangis ketika balita kita merasakan panasnya api dan kembali melakukan hal yang sama untuk keingintahuannya itu, mereka tak pernah jera.
Nah, untuk menjadi sukses tidak salah jika kita belajar kembali dari para balita di sekitar kita yang tidak pernah kapok untuk berbuat dan berbuat untuk memuaskan keinginannya itu. Berlakulah seperti balita dalam hal ingin tahu tentang sesuatu. Berusalah sekeras-kerasnya, sebagaimana balita menangis sejadi-jadinya saat keinginan belum tercapai. Menghentikan tangisan balita, biasanya tidak menyelesaikan masalah, tetapi memberikan apa yang diinginkan balita akan memuaskan apa yang menjadi keingintahuannya selama ini.
Begitu juga dengan kita, berhenti bekerja keras untuk menggapai kesuksesan bukan menghasilkan solusi, malah mendatang masalah-demi masalah berikutnya. Teruslah bekerja dan terus mencoba hal-hal yang harus kita ketahuai dalam menemukan bisnis yang pas untuk kita. Berhenti mencoba, sama saja menunda sukses untuk kita.
Balita tidak pernah jera, dalam tangis dan keingintahuannya itu menyimpan banyak energi kehidupan yang bisa bermanfaat bagi masa depan balita itu. Begitu juga dengan kita, dalam tangis kehidupan beratnya pekerjaan, banyaknya masalah yang dihadapi saat ini adalah modal yang sangat berguna bagi masa depan.
Jadi jangan berhenti berkeinginan, belajarlah pada balita dan anak-anak di sekitar kita yang banyak ingin tahu. Kita hari ini adalah balita masa lalu yang juga pernah ingin banyak tahu. Maka, alangkah naifnya jika kita berhenti dan pasrah pada keadaan padahal sebelumnya kita pernah menjadi balita-balita super yang tidak pernah menyerah pada keadaan.

0 komentar:

Posting Komentar